Belajar Saham dari Nol, dari Pemula jadi Experts! |
Menjadi investor sukses mungkin menjadi impian bagi banyak orang. Investasi juga bisa jadi pilihan buat kamu yang ingin hidup sejahtera sampai tua. Lalu dari mana sih untuk memulai investasi?
Dari sekian banyak alternatif, investasi di stock market menjadi peluang yang cukup menarik termasuk untuk pemula. Cara belajar saham dari nol bisa kok dimulai step by step hingga kamu menjadi seorang expert. Jangan pusing dulu, mending mulai belajar dari beberapa hal berikut.
Baca juga: Pasar Modal, Pengertian, Jenis Dan Contohnya
Mengenal Apa Itu Investasi Saham?
Buat kamu yang belum mengenal apa sih investasi itu? Pengertian investasi menutup KBBI adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan.
Sedangkan saham adalah surat bukti kepemilikan modal suatu perseroan terbatas yang memberikan hak atas dividen dan lain-lain sesuai besar kecilnya modal yang disetor.
Jika kamu investasi pada suatu efek ini, kamu akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan dan akan memperoleh keuntungan berupa dividen atau keuntungan lainnya berdasarkan modal yang kamu tanamkan.
Mungkin masih banyak orang yang ingin berinvestasi dengan tujuan bisa mendapatkan untung tanpa harus bekerja. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena kamu harus belajar saham dari nol, membiasakan diri, dan konsisten dengan plan atau rencana keuanganmu.
Cara Belajar Investasi Saham dari Nol untuk Pemula
Investasi pada jenis efek ini memang dapat memberikan penghasilan pasif artinya kamu akan tetap mendapatkan penghasilan walaupun tidak bekerja secara aktif. Namun dalam praktiknya, ada banyak tahapan yang perlu kamu lalui hingga bisa menjadi sukses. Apa saja tahapannya? Berikut ulasan selengkapnya.
1. Belajar dasar investasi
Sebelum kamu memulai investasi, ada baiknya untuk mempelajari dasar-dasar investasi. Belajar saham dari nol dimulai dengan mempelajari tentang prinsip manajemen keuangan pribadi. Hal ini penting karena investasi pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan.
Dibutuhkan manajemen keuangan pribadi yang baik agar investasi kamu tidak menjadi bumerang yang dapat merusak kondisi keuanganmu. Misalnya investasi dengan modal dari hasil utang atau pinjaman, investasi dengan dana SPP sekolah anak, investasi tanpa dilengkapi dana darurat, dan lain sebagainya.
Jadi intinya dalam investasi juga ada ilmunya. Kamu harus mempelajari ilmu-ilmu dasar sebelum memulai investasi. Kemudian bisa lanjut ke tingkat yang lebih tinggi agar investasi kamu semakin meningkat hasilnya dan target tercapai.
Dalam investasi, kamu akan mengenal keuntungan dan risiko. Dibutuhkan strategi untuk meminimalkan risiko ketika investasi. Sebelum lebih jauh, kamu perlu mengerti beberapa istilah terkait untung dan rugi dalam investasi seperti berikut.
• Capital gain
Capital gain adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan keuntungan yang bisa kamu peroleh dari selisih harga jual dengan harga beli. Misalnya saja kamu investasi pada produk ABC dengan harga Rp 1.000 per lembar.
Beberapa waktu kemudian harga ABC menjadi Rp 1.100 per lembar. Kamu berarti akan mendapatkan capital gain Rp 100 per lembar.
• Dividen
Kamu yang belajar saham dari nol, mungkin sudah pernah mendengar istilah dividen. Bagi yang belum paham, dividen ini merupakan keuntungan bisnis yang akan dibagikan kepada para investor sesuai dengan porsinya masing-masing.
Pembagian dividen ini biasanya dilakukan setelah RUPS setiap satu tahun sekali. Namun untuk perusahaan-perusahaan dengan keuntungan bisnis yang sangat tinggi, pembagian dividen bisa saja dilakukan hingga dua kali dalam satu tahun.
• Capital loss
Capital loss adalah kebalikan dari capital gain. Jika kamu investasi pada suatu produk dan ternyata selang beberapa waktu harganya jualnya lebih rendah dari harga beli, maka kamu mengalami kerugian.
Kamu mendapatkan capital loss dengan selisih harga beli dan harga jual. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti koreksi, isu, gejolak pasar, dan lain sebagainya.
• Delisting
Ada lagi istilah yang perlu kamu ketahui untuk belajar saham dari nol yaitu delisting. Istilah ini digunakan ketika ada suatu perusahaan yang tidak bisa lagi melanjutkan perdagangannya di pasar modal.
Jika produk yang kamu beli mengalami delisting, kamu juga tidak bisa menjualnya lagi di pasar bursa. Modal yang kamu tanamkan pada investasi tersebut pun akan hilang.
Baca juga: Mengenal Candlestick dan Cara Membaca Candlestick
2. Pahami profil risiko
Investasi ini dapat menjadi opsi yang menarik untuk kamu bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Hal ini memang benar tetapi kamu juga harus tahu bahwa keuntungan besar tersebut juga sebanding dengan risikonya.
Jadi penting untuk memahami risiko-risiko investasi buat kamu yang ingin belajar saham dari nol. Tanpa ilmu dan pemahaman mengenai hal ini, sama saja kamu meningkatkan risiko investasi kamu sendiri.
Sangat disarankan untuk memahami berbagai risiko investasi yang mungkin dapat terjadi. Jika kamu sudah mengenali risikonya, kamu akan lebih siap untuk berinvestasi. Selain itu, kamu juga bisa menyiapkan strategi untuk bisa meminimalkan risiko tersebut agar tidak mengganggu keuanganmu secara keseluruhan.
3. Membuat tujuan investasi
Dalam dunia investasi tidak asal taruh duit dan selesai. Kamu harus menentukan dulu apa tujuan kamu berinvestasi. Misalnya untuk menyiapkan dana hari tua, DP rumah, biaya haji, biaya menikah, biaya pendidikan anak, dan lain sebagainya.
Bagi kamu yang baru belajar saham dari nol, ketahui dulu apa tujuannya agar nanti tidak salah arah. Adanya tujuan akan membuat kamu lebih fokus untuk mengeksekusi rencana yang sudah dibuat.
Selain itu, jika kamu memiliki tujuan yang jelas tentu akan lebih termotivasi untuk melakukan investasi. Kamu bisa lebih semangat untuk menghadapi setiap hal mengingat pasar bursa berfluktuasi yang akan berpengaruh pada hasil investasi kamu, bisa untung bisa rugi.
Namun untuk investasi saham sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang agar hasil yang kamu peroleh bisa lebih maksimal. Jangka investasi yang kamu pilih bisa 5 tahun atau lebih sesuai rencana investasi kamu.
Stock yang kamu beli saat ini bisa saja mengalami kenaikan ratusan hingga ribuan persen dalam jangka waktu tersebut. Keuntungan yang kamu dapatkan pun lebih besar dan bisa mencapai target kamu dalam berinvestasi.
Baca juga: Memahami Pola Candlestick Lengkap dengan Cara Bacanya
4. Alokasikan sesuai kebutuhan
Mengalokasikan dana khusus untuk investasi merupakan hal penting agar kamu bisa konsisten dalam berinvestasi. Jadi uang kamu yang akan digunakan untuk investasi tidak tercampur dengan uang lainnya.
Perencanaan profesional yang disarankan untuk investasi adalah 10-20% dari penghasilan. Uang ini seharusnya langsung masuk ke rekening investasi agar tidak digunakan untuk kebutuhan lain.
Alokasikan dana ini di awal ketika kamu menerima penghasilan karena biasanya jika di akhir bulan akan sulit untuk mengalokasikan ke investasi. Pastikan juga ini adalah dana yang tidak akan terpakai untuk jangka panjang walaupun kamu memang mengharapkan keuntungan.
5. Pastikan sekuritas sudah terdaftar di OJK
Buat kamu yang belajar saham dari nol perlu mengenali sekuritas mana yang aman dan terpercaya. Kamu perlu berhati-hati karena mungkin ada banyak penawaran investasi yang menawarkan keuntungan menggiurkan tetapi tidak legal.
Sebaiknya kamu menggunakan sekuritas yang sudah terdaftar OJK dari pada terkena tipu-tipu investasi yang tidak jelas. Pastikan kamu hanya berinvestasi melalui sekuritas yang memang sudah menjadi anggota bursa dan mendapat izin operasi dari otoritas jasa keuangan (OJK).
6. Mulai sekarang
Jenis investasi ini tergolong investasi jangka panjang sehingga akan lebih baik jika memulainya sedini mungkin. Semakin dini kamu memiliki rencana keuangan, kamu bisa memperoleh keuntungan yang semakin besar dari waktu ke waktu.
Jika kamu masih pemula, kamu bisa menyesuaikan investasi dengan kemampuan. Belajar saham dari nol dengan investasi 10% hingga 20% dari penghasilan rutin kamu setiap bulannya. Pilih produk dari perusahaan yang baik.
7. Review Berkala
Seorang investor yang baik tentu tidak akan berhenti belajar. Jika kamu sudah memulai mempraktikkan apa yang dipelajari tentang investasi ini, maka perlu review atau evaluasi secara berkala. Penting untuk mengevaluasi investasi yang sudah kamu buat, apakah cocok dengan rencana keuanganmu atau belum.
Kamu bisa membuat strategi-strategi untuk memperbaiki dan mengembangkan investasi kamu agar mencapai target atau sesuai harapan.
Cara Beli dan Jual Saham
Setelah kamu memahami dasar-dasar investasi ini, maka selanjutnya kamu bisa belajar bagaimana cara menjual dan membelinya. Sebelumnya kami telah membuat artikel membahasnya silahkan baca Cara Beli Saham lebih lengkapnya. Nah, kamu yang masih pemula bisa menggunakan aplikasi saja yang anti ribet. Caranya? Yuk intip step by step yang perlu kamu lakukan.
1. Memilih sekuritas
Bagi kamu yang belajar saham dari nol, perlu diketahui bahwa untuk membeli atau menjualnya kamu membutuhkan perusahaan sekuritas. Perusahaan ini yang akan menyediakan fasilitas untuk jual beli produk-produk yang ada di pasar bursa.
Sebaiknya kamu pilih saja perusahaan sekuritas yang sudah populer dan memiliki aplikasi mobile yang bagus. Aplikasi yang bisa digunakan dengan mudah untuk investasi dan memiliki beberapa kriteria berikut.
• Buka rekening mudah, begitu juga proses jual beli yang tidak ribet.
• Tidak menggunakan minimal setoran.
• Biaya admin yang paling minim.
• Aplikasi yang stabil atau jarang crash.
2. Buka RDN
RDN atau rekening dana nasabah menjadi salah satu syarat kamu bisa investasi di stock market. Bagi pemula yang masih belajar, sebaiknya gunakan aplikasi yang syarat buka rekening ini mudah.
Syarat membuka RDN mungkin berbeda-beda, tetapi secara umum syaratnya hanya foto identitas. Namun ada juga yang harus melampirkan NPWP, buku tabungan, atau lainnya.
Kamu yang ingin belajar saham dari nol dengan aplikasi, lengkapi saja persyaratan membuka RDN. Jika sudah diverifikasi dan aktif, kamu bisa langsung menggunakannya.
3. Setor deposit
Deposit adalah setoran kamu di rekening dana nasabah. Biasanya kamu akan diminta untuk transfer deposit ke nomor rekening tersebut agar bisa bertransaksi. Ada yang memberlakukan minimal deposit awal, ada juga yang menawarkan tanpa minimum deposit awal.
4. Memilih produk
Produk pasar modal terdiri dari berbagai jenis lho, jadi kamu bisa pilih produk mana yang ingin dibeli. Bagi yang masih awam, yuk kenali dulu beberapa jenis stock yang ada di pasar bursa.
• Blue chip
Jenis ini diisi oleh stock dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah memiliki reputasi baik dengan kondisi kesehatan keuangan yang prima. Contohnya antara lain BBCA, TLKM, UNVT, BBRI, ICBP, dan lainnya.
• Dividen aristocrate
Jenis stock ini biasanya dimiliki oleh emiten-emiten yang royal dalam hal pembagian dividen. Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan stock ini memang memiliki pendapatan yang tinggi dan stabil.
• Second tier
Kategori second tier ini biasanya dimiliki oleh emiten-emiten yang tumbuh dengan bagus walaupun kurang populer. Namun untuk pemula mungkin masih terlalu sulit karena butuh analisis yang lebih mendalam untuk bisa menemukan second tier yang bagus.
• Growth stock
Perlu diketahui untuk kamu yang belajar saham bahwa growth stock ini tidak selalu memberikan dividen. Perkembangan perusahaan atau bisnis dari emiten ini memang bagus. Oleh sebab itu, terkadang keuntungannya akan digunakan dulu untuk mengembangkan bisnis secara masif.
• Spekulatif stock
Ketika belajar saham dari nol, kamu perlu mengetahui tentang instrumen yang tergolong spekulatif ini. Biasanya produk ini memiliki risiko yang sangat tinggi. Namun jenis produk ini menarik karena bisa saja memberikan keuntungan hingga ratusan persen.
Baca juga: Analisis Teknikal Saham: Arti, Jenis Indikator, dan Dasar Asumsinya
Daftar Indeks yang Bisa Jadi Bahan Belajar untuk Pemula
Apabila kamu kesulitan untuk membedakan mana yang second tier atau mana yang gorengan, mungkin kamu bisa menggunakan beberapa indeks berikut yang cocok untuk pemula.
• Indeks LQ45
Kamu bisa berinvestasi pada produk-produk yang masuk dalam daftar indeks ini. Sesuai namanya, indeks ini diisi oleh 45 emiten terpilih yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Bagi pemula atau kamu yang belajar saham dari nol, indeks ini akan diupdate setiap 6 bulan.
• IDX 30
Selanjutnya adalah IDX Quality 30 yang terdiri dari 30 emiten dengan profitabilitas tinggi dan pertumbuhan laba yang stabil. Indeks ini cocok untuk dipelajari bagi kamu yang masih pemula.
• Jakarta Islamic Index 70
Jika kamu lebih tertarik dengan investasi syariah, kamu bisa mempelajari instrumen-instrumen yang terdaftar dalam indeks ini. JII70 berisi 70 stock syariah yang daftarnya diperbarui setiap 6 bulan sekali. Hanya emiten-emiten yang memiliki likuiditas tinggi yang masuk ke daftar ini.
Tips Investasi Saham Pemula
Belajar saham dari nol sebenarnya simpel, hanya saja kamu memang perlu untuk terus belajar agar bisa berinvestasi dengan benar dan terarah. Kamu yang masih pemula lebih disarankan untuk investasi jangka panjang terlebih dulu.
Jika sudah cukup paham dan menguasai strategi, kamu bisa mempertimbangkan trading. Sebagai investor pemula, pelajari juga beberapa tips berikut untuk melatih skill kamu dalam dunia investasi.
1. Mulai dengan modal kecil
Menentukan modal awal merupakan salah satu poin penting yang perlu kamu perhatikan. Sebaiknya untuk pemula yang belajar saham dari nol, memulai investasi dengan modal kecil dulu.
Cara ini untuk mencegah kamu mengalami kerugian terlalu besar. Silahkan evaluasi, jika cocok kamu bisa melanjutkan. Namun jika kurang cocok, kamu bisa menarik danamu untuk investasi pada instrumen lain.
2. Sabar untuk belajar
Kamu memang perlu menguasai cara mengelola investasi dan risiko agar bisa sukses. Belajar investasi ini tidak sebatas melihat harga tinggi atau rendah kemudian menjual atau membeli. Kamu akan mempelajari lebih banyak hal, jadi nikmati saja untuk belajar dari hari ke hari.
3. Diversifikasi
Diversifikasi adalah perlindungan terhadap ketidaktahuan yang disebutkan oleh Warren Buffet. Sosok investor kelas dunia yang sukses ini memang terkonsentrasi pada beberapa emiten saja.
Namun untuk kamu yang masih pemula, sebaiknya mendiversifikasikan ke beberapa instrumen dengan risiko berbeda. Tujuannya supaya portofoliomu seimbang ketika ada instrumen yang harganya turun dapat dinaikkan dari instrumen lain.
Itulah beberapa cara belajar saham dari nol dengan berbagai istilah dan informasi seputar investasi di pasar bursa yang perlu kamu ketahui. Selain pengetahuan di atas, tidak kalah penting dengan praktik yang akan mengasah skill kamu hingga menjadi investor cerdas.