Iklan

Mengenal Candlestick dan Cara Membaca Candlestick

Jhoe Edward
Rabu, 24 Agustus 2022 | 20:12 WIB Last Updated 2022-08-24T13:12:48Z
Cara Membaca Candlestick
Mengenal Candlestick dan Cara Membaca Candlestick

Bagi para trader yang berkecimpung di dunia trading, sudah pasti mengenal apa itu chart dan grafik yang memberi informasi harga. Platform apa pun yang digunakan dalam trading, pergerakan naik dan turunnya harga akan ditampilkan dalam bentuk grafik. Data historis tersebutlah yang menjadi sumber data untuk melakukan analisis. 

Terdapat beberapa jenis grafik yang digunakan oleh para trader. Salah satu yang paling populer dan banyak digunakan yaitu Candlestick. Cara membaca candlestick yang mudah dan juga akurat banyak dicari terutama bagi para trader pemula.

Candlestick banyak digunakan oleh para trader karena menyajikan informasi yang cukup lengkap mulai dari harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, harga terendah, hingga menampilkan psikologi pasar serta visual grafik yang cukup mudah dipahami. Candlestick sendiri banyak digunakan untuk trading jangka pendek. 

Cara membaca candlestick secara umum, informasi tentang keadaan pasar yang mengalami kenaikan harga digambarkan dengan candlestick berwarna hijau atau putih, sedangkan informasi tentang keadaan pasar yang mengalami penurunan harga digambarkan dengan candlestick berwarna merah atau hitam.

Nah, untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas definisi dan arti dari candlestick lebih dalam.

Baca juga: Memahami Pola Candlestick Lengkap dengan Cara Bacanya

Mengenal Apa Itu Candlestick

Pengertian secara sederhana, candlestick merupakan salah satu dari beberapa jenis grafik yang digunakan dalam melakukan analisis pergerakan harga saham untuk menunjukkan harga tertinggi, harga terendah, harga pembukaan, dan harga penutupan suatu saham dalam periode jangka waktu tertentu.

Membahas sedikit sejarah, candlestick awalnya merupakan alat yang digunakan para trader di Jepang yang berdagang komoditas beras untuk melihat dan mencatat harga pasar dalam periode waktu ke waktu dan memprediksi pergerakan harga di masa depan sekitar abad ke-18. Sosok di balik penggunaan candlestick tersebut ialah Munehisa Honma yang menulis tentang hukum – hukum trading. Metode ini ia kembangkan hingga kemudian berevolusi menjadi candlestick yang dikenal sekarang.

Candlestick mulai dikenal luas oleh seluruh dunia berkat peran Steve Nison saat bertemu dengan pialang berkebangsaan Jepang yang kemudian ia menulis buku berjudul “Japanese Candlestick Charting Techniques” yang terkenal di seluruh dunia.

Komponen Utama Candlestick

Candlestick yang saat ini banyak digunakan untuk menganalisis harga pasar saham mempunyai dua komponen utama dalam cara membaca candlestick, yaitu body candle (tubuh) dan shadow/wick candle (ekor).

- Body candle (tubuh)

Komponen dari candlestick yang menunjukkan informasi mengenai harga pembukaan dan harga penutupan dalam periode waktu tertentu dan ditunjukkan dalam bentuk persegi berwarna hijau atau merah, dan putih atau hitam.

- Shadow/wick candle (ekor)

Komponen dari candlestick yang menunjukkan informasi harga tertinggi dan harga terendah suatu saham dalam periode waktu tertentu dan ditunjukkan dalam bentuk garis lurus yang terbentang di bagian atas dan bawah body candle (tubuh) dengan warna yang sama dengan body candle..

Dalam dua komponen utama yang menunjukkan informasi pergerakan harga saham dalam periode waktu tertentu, terdapat dua warna yang memiliki arti masing – masing dalam cara membaca candlestick, yaitu hijau dan merah. Warna hijau menunjukkan terjadinya peningkatan harga saham (bullish) yang juga berarti bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, sedangkan warna merah menunjukkan adanya penurunan harga saham (bearish) yang juga berarti harga penutupan lebih rendah dari pembukaan.

Baca juga: Analisis Teknikal Saham: Arti, Jenis Indikator, dan Dasar Asumsinya

Cara Membaca Candlestick

Hal yang perlu dipahami dalam membaca candlestick yaitu candlestick menyampaikan pesan yang berkaitan dengan kekuatan tren, pertarungan antara buyer dan seller, market structure, serta kemungkinan pergerakan harga berikutnya. 

Cara yang mudah untuk membaca candlestick yaitu dengan mengasumsikan dinamika harga yang terjadi diakibatkan pertempuran penjual dengan pembeli dan setiap komponen candle akan menunjukkan pihak mana yang lebih unggul atau pihak yang mengalah, pihak mana yang memegang kendali, serta pihak yang memiliki peluang besar untuk menang dalam pertempuran berikutnya.

Candlestick yang digunakan untuk membaca pergerakan harga naik atau turunnya saham dalam periode waktu tertentu, memiliki cara membaca candlestick yang dilihat dari analisis terhadap beberapa elemen berikut ini, yaitu:

1. Ukuran body

Ukuran body menunjukkan informasi tentang kekuatan atau pihak pemegang kendali. Ukuran body candle yang semakin panjang atau besar menunjukkan momentum yang semakin menguat atau kekuatan pemegang kendali yang semakin kuat. Sebaliknya, jika body candle mengecil, menunjukkan momentum yang semakin pelan atau pihak trader pembeli dan pihak trade penjual tidak dapat mengendalikan harga terlalu tinggi.

2. Panjang sumbu

Membaca elemen panjang sumbu atau ekor berkaitan dengan volatilitas. Sumbu atau ekor yang semakin panjang menunjukkan informasi pergerakan harga yang bergerak cepat. Selama periode Candlestick.

3. Rasio antara panjang body dan sumbu

Candlestick yang berukuran panjang dengan sumbu yang lebih kecil menunjukkan adanya tren pasar dengan momentum yang tinggi. Namun sebaliknya jika body candlestick kecil dengan sumbu yang lebih panjang, menunjukkan volatilitas tinggi atau kondisi pasar yang tidak pasti.

4. Posisi body candle

Jika Anda membaca body candle yang memiliki sumbu panjang dengan posisi body yang berada di salah satu ujungnya, ini menunjukkan perlawanan. Posisi body di ujung atas mengindikasikan perlawanan penurunan harga, sedangkan posisi body di ujung bawah mengindikasikan perlawanan kenaikan harga. Sebaliknya jika posisi body candle berada di tengah antara sumbu bawah dan sumbu atas mengindikasikan ketidakpastian pasar.

Dengan membaca dan memahami cara membaca candlestick melalui empat elemen di atas, Anda akan bisa dengan mudah membaca candlestick untuk analisis pergerakan harga saham.

Secara sederhana, terdapat beberapa indikator dalam membaca candlestick, yaitu:

-  Open : menunjukkan harga pembukaan saat perdagangan dibuka

-  Closed         : menunjukkan harga penutupan saat perdagangan ditutup

-  Low : menunjukkan harga terendah pada periode waktu candlestick

-  High : menunjukkan harga tertinggi pada periode waktu candlestick

-  Warna merah : menunjukkan candlestick bearish yang artinya harga open lebih rendah dari closed

-  Warna hijau : menunjukkan candlestick bullish yang artinya harga open lebih tinggi dari closed

Indikator di atas merupakan komponen utama dalam cara membaca candlestick untuk menganalisa pergerakan harga pasar sebuah saham yang harus dipahami dan dimengerti dengan baik.

Keunggulan Candlestick

Grafik candlestick menjadi grafik favorit para trader dalam membaca dan menganalisis pergerakan pasar karena beberapa keunggulan yang dimiliki, antara lain:

-  Memiliki visual yang impresif sehingga lebih nyaman dipandang

-  Candlestick memberikan sinyal terkait perubahan harga yang akan terjadi di masa depan.

-  Candlestick juga dapat menunjukkan psikologi pasar dengan jelas yang bisa diamati melalui ukuran body dan shadow candlestick

-  Candlestick pada dasarnya mudah dibaca karena tidak harus mempelajari banyak pola, hanya perlu mengenali elemen – elemen dan komponen utamanya.

Itulah pembahasan mengenai candlestick mulai dari mengenal apa itu candlestick, definisi, komponen, keunggulan, hingga cara membaca candlestick dengan mudah untuk membantu para trader menganalisa pergerakan dan memprediksi harga di masa depan.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengenal Candlestick dan Cara Membaca Candlestick

Trending Now