Iklan

Cara Membaca Moving Average dengan Mudah

Jhoe Edward
Kamis, 08 September 2022 | 00:30 WIB Last Updated 2022-11-12T15:30:29Z
Cara Membaca Moving Average
Cara Membaca Moving Average dengan Mudah

Sebagai seorang trader, dalam menyusun strategi dan rencana trading untuk mencapai tujuan tertentu, harus bisa memahami tren market atau tren pasar sebuah aset. Membaca tren dan memahami tren dari sebuah aset dalam menyusun strategi trading untuk menghasilkan keuntungan tersebut dengan menggunakan analisa teknikal. Analisa teknikal sendiri terdapat beberapa jenis yang sering digunakan oleh para trader.

Dalam membaca pergerakan atau tren harga dari sebuah aset menggunakan analisa teknikal tersebut, para trader umumnya menggunakan bantuan berupa indikator. Salah satu indikator yang paling populer dan banyak digunakan oleh para trader yaitu Moving Average. Cara membaca moving average yang tepat akan membantu para trader mencapai tujuan mereka dalam aktivitas trading.

Sebagai indikator dalam membantu analisa teknikal, moving average merupakan indikator yang paling populer digunakan para trader ataupun investor untuk memberi petunjuk mengenai tren dan pergerakan harga sebuah aset di masa depan serta membantu mengurangi dampak dari fluktuasi harga dalam periode jangka waktu pendek yang terkesan acak yang membuat banyak trader sering terkecoh dalam melakukan keputusan berdasarkan tren pergerakan harga.

Indikator moving average sendiri merupakan indikator yang paling sederhana diantara indikator dalam analisa teknikal lainnya. Secara sederhana, cara membaca moving average yaitu dengan menghitung penjumlahan harga closing atau penutupan dalam periode waktu tertentu lalu dibagi dengan jumlah satuan waktu dalam periode waktu tersebut. Kurva moving average akan bergerak ke atas saat terjadi pergerakan atau tren harga naik (uptrend), sedangkan kurva akan bergerak ke bawah saat pergerakan atau tren harga mengalami penurunan (downtrend).

Baca juga: Cara Membaca RSI dan Panduan Penggunaannya dalam Trading Saham

Apa Itu Moving Average?

Moving average adalah salah satu dari beberapa indikator dalam analisis teknikal yang paling sering dan paling umum digunakan sebagai identifikasi arah tren atau pergerakan harga. Penggunaan indikator moving average sendiri merupakan salah satu cara yang digunakan oleh para trader untuk memperhalus fluktuasi harga, selain itu moving average juga dapat membantu membedakan noise yang umum terjadi pada tren reversal sebenarnya di dalam pasar.

Gambar Moving Average
Gambar Moving Average

Moving average sendiri memiliki definisi sebagai pergerakan rata – rata sejumlah angka tetap dalam periode waktu tertentu. Cara membaca moving average sebagai sebuah indikator juga dapat disesuaikan atau dengan bebas memilih periode waktu tertentu yang mana periode waktu yang umum digunakan antara lain 15 hari, 20 hari, 30 hari, hingga 200 hari dalam rata – rata bergerak. Semakin pendek rentang periode waktu yang digunakan untuk menghitung rata – rata, hasilnya akan semakin sensitif terhadap perubahan harga yang terjadi dalam periode waktu tersebut, sedangkan semakin panjang rentang periode waktu yang digunakan dalam menghitung rata – rata, hasilnya akan semakin kurang sensitif.

Indikator moving average merupakan indikator yang penggunaannya sudah lebih dari seratus tahun lalu yang dijelaskan G. U. Yule dalam Journal of the Royal Statistical Society pada tahun 1909 yang di dalamnya, yule memberi deskripsi terhadap sesuatu yang ditemukan oleh R. H. Hooker pada tahun 1901 sebagai “Moving Averages”. Dalam ilmu statistika, cara membaca moving average digunakan untuk memprediksi jumlah permintaan suatu produk. Namun, berbeda dengan penggunaannya dalam dunia perdagangan saham atau trading, moving average digunakan sebagai indikator alat bantu dalam membaca tren atau pergerakan harga dari suatu saham, bukan sebagai indikator prediktif.

Cara Membaca Moving Average

Moving average merupakan indikator dalam analisis teknikal standar yang juga berarti bahwa cara membaca moving average cukup mudah. Moving average yang menunjukkan pergerakan ke atas atau menanjak, menandakan bahwa tren pasar atau pergerakan harga dari sebuah aset mengalami kenaikan. Tren harga yang meningkat tersebut biasanya ditandai dengan bullish crossover yang memiliki arti sebuah kondisi di mana garis moving average jangka pendek melintang atau melewati garis moving average jangka panjang.

Sebaliknya, saat moving average menunjukkan garis yang melandai atau menurun, itu merupakan tanda bahwa tren pasar atau pergerakan harga dari sebuah aset mengalami penurunan. Sama dengan moving average menanjak, moving average dengan tren yang menurun ini ditandai dengan bearish crossover yang artinya adalah sebuah kondisi yang terjadi di mana garis moving average periode jangka pendek melintang di atas indikator moving average dalam periode jangka waktu panjang.

Cara membaca moving average untuk menangkap tren harga didasarkan pada historis harga yang artinya semakin lama periode waktu, akan semakin besar moving averagenya. Sebagai contoh, moving average dengan periode jangka waktu 200 hari akan memiliki tingkat responsif yang jauh lebih lambat karena data periode harga yang dicatat juga akan lebih banyak sehingga akan jauh lebih besar dibandingkan dengan moving average pada periode jangka waktu 20 hari.

Panjang dari moving average yang digunakan akan tergantung pada tujuan dari trading sendiri, yang memiliki arti bahwa moving average yang lebih panjang akan digunakan para trader untuk perdagangan jangka panjang, sedangkan moving average yang pendek digunakan oleh trader untuk melakukan perdagangan dalam periode jangka pendek.

Baca juga: Cara Membaca Stochastic dalam Trading Saham dan Kelebihannya

Jenis – Jenis Moving Average

Dalam cara membaca moving average, indikator moving average terbagi menjadi dua kategori jenis, yaitu Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA) yang memiliki perbedaan dasar pada kecepatan perubahan arah yang menunjukkan perubahan data. Berikut dibawah ini contoh gambar Moving Average: 

Gambar Contoh Moving Average
Gambar Contoh Moving Average

1. Simple moving average (SMA)

SMA atau simple moving average ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari moving average dan paling banyak digunakan oleh para trader. Indikator jenis SMA ini perhitungannya dengan menggunakan rata – rata aritmatika dari salah satu set dalam nilai tertentu yang mana serangkaian data aset akan digabungkan terlebih dahulu untuk kemudian akan dibagi dengan harga sebuah aset di dalam set yang ditentukan tersebut.

2. Exponential moving average (EMA)

Pada dasarnya, exponential moving average merupakan turunan dari jenis moving average SMA, namun dengan penerapan rumus yang lebih dipermulus. Berbeda dengan SMA atau simple moving average, EMA atau exponential moving average merupakan jenis moving average yang memiliki bobot lebih terhadap harga terbaru sehingga hasil analisisnya akan lebih responsif terhadap informasi – informasi atau data – data terbaru.

Kesimpulannya, EMA atau exponential moving average akan memberi bobot yang lebih pada data terkini yang menjadikan EMA memiliki sinyal yang lebih responsif dan juga lebih cepat. Sedangkan SMA memberi bobot yang sama pada semua nilai sehingga kurang responsif terhadap perubahan harga atau data terbaru.

Dari kedua jenis moving average yang populer di kalangan para trader di atas, keduanya memiliki peran dan fungsi, serta kelebihannya masing – masing yang dapat digunakan oleh para trader dengan menyesuaikan kebutuhan saat menyusun strategi dalam perdagangan. Cara membaca moving average yang tepat akan memberikan manfaat yang powerful sebagai sebuah indikator yang membantu analisis teknikal dalam penyusunan strategi oleh para trader.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cara Membaca Moving Average dengan Mudah

Trending Now